“Kita dapat saling memberi bantuan dan dukungan di masa-masa sulit, tapi jangan sedikit pun berpikir bahwa kita akan menyembuhkan saudara atau saudari kita.” “Saat saudara kita dilanda kesulitan, kita semestinya merangkul mereka dan memberi tahu bahwa kita ada untuk menemani mereka—untuk mendengar—tanpa disertai pikiran bahwa mereka adalah ‘proyek’ yang akan kita perbaiki.”
Menggunakan NLP dalam psikoterapi memerlukan ilmu dan keterampilan yang komprehensif. Mengikuti pelatihan 1-2 hari jelas tidak memadai. Saya selalu menganjurkan setiap kawan yang ingin praktik terapi secara profesional untuk benar-benar mempelajari NLP secara utuh, melalui pelatihan yang komprehensif. Ini sebab kita tidak pernah tahu akan menghadapi klien dengan kondisi seperti apa.
Beberapa kali dalam waktu berdekatan, saya mendapati pertanyaan serupa tajuk di atas. Sebuah pertanyaan yang sejatinya tidak saja muncul belakangan, melainkan sudah ada sejak lama, bahkan di negara asalnya Amerika. Namun beberapa kawan mengajukan pertanyaan serupa, mungkin sebab terbitnya sebuah tulisan dari Mas Mohammad Fauzil Adhim berjudul “Tragedi Iman Seorang Hafidz” di sini. Saya maklum…
R e c e n t C o m m e n t s